PENGARUH KEAKTIFAN BERORGANISASI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Karya Ilmiah ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas
Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah
Semester V / 2010
Oleh : Ulyatu Diniawati
NIM: 07320931
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Januari 2010
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT yang memiliki segala kebesaran dan keagungan, yang memberikan akal pikiran kepada manusia sehingga dengan karunia-Nya tersebut penulis dapat menyelesaikan tulisan ini. Karya ilmiah ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah.
Atas terselesaikannya karya ilmiah ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sulton, M. Si, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
2. Bapak Dr. Julan Hernadi, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
3. Bapak Drs. Subangun, M. Pd, selaku dosen mata kuliah penulisan karya tulis ilmiah.
4. Seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................ C. Tujuan Penelitian .................................................................. D. Manfaat Penelitian ................................................................ BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi .......................................................... B. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. C. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi Terhadap Prestasi Belajar .................................................... BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian .......................................................... B. Populasi dan Sampel ........................................................... C. Teknik Pengumpulan Data ................................................... D. Teknik Analisis Data ............................................................. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data ...................................................................... B. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... B. Saran .................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... LAMPIRAN | i ii 1 2 3 3 4 6 7 9 10 10 11 13 13 16 16 18 |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia kampus kata ”Aktivis” sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga bahkan seringkali menjadi topik utama dalam setiap pembicaraan. Selama ini banyak kasus yang sudah melekat pada diri seorang aktivis, mulai dari kegagalan dalam perkuliahan seperti gagal lulus dimata kuliah tertentu dan harus mengulang tahun depan, indeks prestasi rendah atau dibawah rata-rata bahkan hingga keterlambatan didalam kelulusan akademik. Senada dengan pendapat Sudarman:
Seringkali terdengar seorang aktivis, baik pelajar yang aktif di sekolah maupun mahasiswa yang menjadi aktivis di kampus terkadang mengalami penurunan prestasi akademik di tempat belajarnya. Bahkan, untuk mahasiswa yang menjadi aktivis di kampus terkadang mengenyam bangku kuliahnya lebih lama dari masa studi umumnya.
(Sumber: www.klikwebcenter.com)
Dan diperkuat lagi dengan pendapat Buhari:
Diantara aktivis di kampus yang belum bias mensinergikan aktivitas dan akademiknya tidak jarang seorang aktivis terkesan cuek dengan nilai kartu hasil studinya yang yang nasakom ataupun dengan teguran-teguran dari pihak dosen tentang ketidakdisiplinan mereka. Saya tidak menuntut setiap aktivis cuek untuk memiliki indeks prestasi yang luar biasa dengan peringkat cemaluede, tetapi minimal seorang aktivis memiliki indeks prestasi yang yang bisa dikatakan standart ataupun bagus.
(Sumber: www.rafarafa.blog.friendster.com)
Mahasiswa merupakan komponen penunjang kemajuan negeri, mahasiswa diharapkan mampu memberikan sumbangan melalui kapasitas intelektualitasnya, sehingga masa kuliah seharusnya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Mengikuti aktivitas pada unit-unit kegiatan mahasiswa bukanlah berarti meninggalkan tugas belajar kuliahnya.
Menjadi aktivis mahasiswa tidalah berarti menjadikan nilai kuliah menjadi turun, justru menjadi aktivis mahasiswa menjadi ajang pembuktian diri kita bahwa kita adalah mahasiswa yang memiliki nilai lebih dibanding mahasiswa lainnya dan juga sebagai suplemen menggembleng diri
Berdasarkan fakta lemahnya prestasi akademik pada aktivis serta banyaknya pendapat tentang pentingnya berprestasi sekaligus berorganisasi, maka penulis memilih untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Pengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Ponorogo”
B. Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: ” Adakah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang ada tidaknya pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa.
D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian pada masalah di atas, setidaknya mempunyai arti penting bagi beberapa pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, yaitu:
1. Bagi Dosen Universitas Muhammadiyah Ponorogo, memperoleh masukan dan informasi akan pentingnya prestasi sekaligus organisasi.
2. Bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo, memperoleh informasi yang berguna sebagai bahan masukan dalam melaksanakan proses pembelajaran selanjutnya untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
3. Bagi pembaca, memperoleh informasi dalam rangka menambah wawasan dan masukan tentang pentingnya berorganisasi dan juga prestasi akademik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Organisasi
Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian:
Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut dengan bawahan.
(Sumber: www.shvoong.com)
James D. Mooney mendefinisikan organisasi sebagai berikut:
Organization the form of everyhuman, association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
(Sumber: www.yousaytoo.com)
Paul Preston dan Thomas Zimmere juga mengemukakan definisi serupa, organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama (organization is a collection people arranged into groups, working together to achieve some common objectives). (Amitai, 1985: 5)
Chester L. Bernard (1938) mengatakan bahwa organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih (Define orgazation as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang sama.
(Sumber: www.sendokapi.web.id)
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah suatu system formal yang terdiri dari pola aktivitas yang dilakukan sekelompok orang (dua atau lebih) yang bersama secara teratur dan berulang-ulang untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi kampus sering dikaitkan keberadaannya dengan aktivitas, dan sebaliknya aktivis pasti terkait organisasi kampus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, 2002), aktivis adalah individu atau sekelompok orang (terutama anggota politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, perempuan) yang bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan di organisasinya.
Aktivis adalah orang yang tidak tenang (gelisah) ketika terjadi ketidakadilan di lingkungannya dengan cara melakukan perubahan tertentu mulai dari titik nol sampai tujuannya tersebut tercapai. Seorang aktivis, selain aktif di organisasi tertentu (sebagai organisatoris), dia juga mempunyai pekerjaan lain di luar itu yaitu memperjuangkan hak-hak orang lain.
(Sumber: www.abdulganie.wordpress.com)
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa aktivis merupakan orang yang gelisah melihat ketidakadilannya, bergerak melakukan perubahan untuk mencapai tujuannya yang biasanya bersifat social.
Jadi aktif organisasi adalah ikut secara aktif dalam melakukan perubahan karena adanya ketidakadilan di lingkungan dan merupakan suatu sistem formal yang di dalamnya terdapat sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
B. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Morgan dalam bukunya The conditions if Learning, “Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman”. (dalam Suparno, 2006: 11)
Menurut Slameto pengertian belajar sebagai berikut:
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. (1987: 2)
Jadi belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil latihan atau pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Fudyartanto menyatakan, “Prestasi adalah taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah pengetahuan dan ketrampilan yang ada pada seseorang yang berbeda”. (dalam Diyanto, 2004: 21)
W.J. S. Poerwodarminto menyatakan, “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan kegiatan belajar”. (dalam Diyanto, 2004: 21)
Prestasi merupakan suatu hasil yang dicapai atau pengukuran kemampuan seseorang dalam penguasaan pengetahuan dan ketrampilan. Dalam dunia pendidikan, prestasi dan belajar mempunyai hubungan yang sangat erat sehingga sulit dipisahkan. Prestasi dapat menunjukkanseberapa jauh nilai yang diperoleh dalam setiap kegiatan atau belajar. Dari suatu nilai kemampuan yang menunjukkan hasil yang tertinggi dicapai dalam suatu saat yang tertentu itulah disebut prestasi.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam (internal) dan faktor yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal ada dua macam, yaitu: (1) kondisi fisiologi, yang pada umumnya sangat berpengaruh terhadap belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berlainan belajarnya dengan orang yang dalam keadaan kelelahan. (2) kondisi psikologi, yang dipengaruhi oleh minat, perhatian, kecerdasan, bakat, dan motivasi. Faktor eksternal ada tiga macam yaitu, keadaan lingkungan, keadaan sekolah, dan fasilitas belajar.
C. Pengaruh Keaktifan Berorganisasi terhadap Prestasi Belajar
Keaktifan berorganisasi sering berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Sebagai mahasiswa menjadi aktivis adalah sebuah panggilan moral. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat, sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yang menyiratkan aspek pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Aktifis sering digambarkan sebagai mahasiswa yang aktif di organisasi tetapi mempunyai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah dari rata-rata sedangkan mahasiswa non aktif sering digambarkan dengan mahasiswa yang selalu ber-IPK baik dan di atas rata-rata, tetapi tidak mempunyai kepedulian dengan hal-hal di luar akademis. Stereotip seperti ini tidak sepenuhnya salah, kenyataannya memang banyak sekali contoh aktivis kampus yang ber-IPK rendah dan banyak sekali mahasiswa non-aktivis yang lulus cumlaude. Dan semuanya kembali pada diri masing-masing individu, yang paling rugi adalah mahasiswa yang bukan aktivis dan juga mahasiswa yang ber-IPK tinggi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis penelitian yang disebutkan pada bab I sebagai jawaban sementara dari masalah pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Agar tujuan penelitian ini tercapai, maka penulis membagi sampel menjadi dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa yang aktif organisasi dan kelompok mahasiswa yang tidak aktif organisasi.
Langkah-langkah dan prosedur kerja yang ditempuh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) melakukan kajian kepustakaan yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, (2) mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah, (3) merumuskan hipotesis berdasarkan kajian kepustakaan, (4) mendefinisikan pengertian-pengertian dasar dan variabel-variabel utama, (5) menyusun data kasar yang mempermudah analisis selanjutnya, (6) melakukan tes signifikansi untuk menentukan taraf signifikansi hasilnya, (7) membuat interpretasi hasil tes, membahasnya dan membuat laporan.
B. Populasi dan Sampel
Menurut Hadi, sampel didefinisikan sebagian individu yang diselidiki, sedangkan populasi adalah semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. (dalam Layyin, 1995: 46)
Sampel tidak menceminkan secara tepat keadaan populasi, karena adanya resiko ini maka teknik peenentuan sampel sangat penting dalam penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo tahun ajaran 2009/2010. Pemilihan sampel dilakukan dengan wawancara, kemudian diambil dua kelompok sampel yang masing-masing terdiri dari enam anggota sampel. Kelompok pertama sebagai kelompok kontrol dan kelompok kedua adalah kelompok yang aktif berorganisasi.
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari sumber asalnya (sampel), yaitu melalui wawancara dan dokumentasi. Data dokumentasi berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa.
D. Teknik Analisis Data
Data IPK ini berupa data kuantitatif, maka analisis yang digunakan adalah analisis statistik. Analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji-t dua sampel dengan kasus independent. Sebelum penggunaan uji-t ada satu hal yang harus diperhatikan yaitu apakah ragam populasi diasumsikan homogen atau tidak. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji-F terlebih dahulu.
Untuk uji-F digunakan rumus sebagai berikut:
Dengan derajat kebebasan kelompok1
derajat kebebasan kelompok 2
banyaknya sampel kelompok 1
banyaknya sampel kelompok 2
dengan data dari kelompok sampel 1
data dari kelompok sampel 2
mean atau rata-rata sampel 1
mean atau rata-rata sampel 2
Kriteria pengujiannya adalah data homogen jika pada taraf kepercayaan. Analisis selanjutnya adalah uji-t dua sampel independent dengan ragam homogen.
Kriteria pengujian adalah diterima jika .
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Tabel data IPK mahasiswa jurusan matematika semester V:
| |
2.91 | 3.57 |
3.40 | 3.19 |
3.20 | 3.07 |
3.14 | 2.93 |
3.30 | 2.75 |
3.24 | 2.98 |
| |
Keterangan:
kelompok mahasiswa yang tidak aktif organisasi kelompok mahasiswa yang aktif organisasi
B. Pengujian Hipotesis Penelitian
Tabel data IPK mahasiswa yang tidak aktif organisasi:
| | |
2.91 | | 0.0841 |
3.40 | 0.2 | 0.04 |
3.20 | 0 | 0 |
3.14 | | 0.0036 |
3.30 | 0.1 | 0.01 |
3.24 | 0.04 | 0.0016 |
| | |
Tabel data IPK mahasiswa yang aktif organisasi:
| | |
3.57 | 0.49 | 0.2401 |
3.19 | 0.11 | 0.0121 |
3.07 | | 0.0001 |
2.93 | | 0.0225 |
2.752.98 | | 0.1089 |
| | 0.01 |
| | |
(5, 5, 0.005 ) = 5.05
, maka termasuk ragam homogen. Selanjutnya pengujian hipotesis penelitian.
tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kedua kelompok mahasiswa.
adanya perbedaan prestasi belajar antara kedua kelompok mahasiswa.
(10, 0.05) = 1.812
|
, maka diterima. Ini berarti tidak ada perbedaan prestasi belajar antara kelompok yang tidak aktif organisasi dan kelompok yangaktif berorganisasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang tertera dalam bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang tidak aktif berorganisasitidak lebih baik dibandingkan prestasi belajar mahasiswa yang aktif organisasi. Hal ini berarti hipotesis kedua () ditolak. Adanya penolakan pada hipotesis kedua ini dimungkinkan karena waktu penelitian yang cukup singkat sehingga perbedaan prestasi belajar antara kedua kelompok belum tampak.
B. Saran
Setelah dilaksanakan penelitian dengan kesimpulan seperti di atas, penulis ingin menyampaikan saran-saran kepada pembaca karya tulis ini, adapun yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk dosen
Setelah mengetahui hasil penelitian ini, dosen diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran sehingga mahasiswa, baik mahasiswa aktif organisasi maupun yang tidak aktif organisasi mampu menerima materi yang disampaikannya dengan baik.
2. Untuk mahasiswa
· Bagi mahasiswa yang aktif organisasi diharapkan dapat memanagement waktunya sebaik mungkin, agar prestasi belajarnya tidak menurun.
· Bagi mahasiswa yang berminat untuk mengadakan penelitian, dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai acuan serta mengembangkannya dalam masalah yang lebih kompleks dan populasi yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. ”Pengertian Organisasi”. www.shvoong.com diakses 1 Januari 2010.
Anonim. 2009. ”Pengertian Organisasi”. www.yousaytoo.com diakses 1 Januari 2010.
Diyanto. 2004. ”Pengaruh Sikap Terhadap Prestasi Belajar IPA Siswa SDN Karangmojo Balong Ponorogo”. Skripsi S-1 Universitas Negeri Malang.
Etzioni, Amitai. 1985. Organisasi-organisasi Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Gagne, Robert. 1974. Prinsip-Prinsip Pelajaran untuk Pengajaran. Surabaya: Usaha Nasional.
Gani, Abdul. 2009. ”Aktivis”. www.abdulganie.wordpress.com diakses 1 Januari 2010.
Layyin, Siti. 1995. ”Pengaruh Pemberian Pemecahan Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas I Madrasah Aliyah Al-Islam Mlarak Ponorogo di Joresan”. Skripsi S-1 IKIP Malang.
Rafa. 2009. ”Aktivis vs Akademis”. www.rafarafa.blog.friendster.com diakses pada tanggal 28 oktober 2009)
Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sudarmo, Indriyo Gito dan Sudita. 1997. Perilaku Keorganisasian. Yogyakarta: PT bpfe yogyakarta.
Suparno. 2006. ”Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Bantuan Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Study Matematika Kelas IV SD Negeri I Balong”. Skripsi S-1 Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Surya, Adi. 2008. ”Aktivis Sebuah Keharusan Bukan Pilihan”. www.adi-surya.com diakses 1 Januari 2010.
Vyansya. 2009. ”Pengertian Organisasi”. www.sendokapi.web.id diakses 1 Januari 2010.
4 komentar:
izin ya bu untuk referensi makalah saya, sangat bermanfaat. terima kasih.
terimakasiih.....tulisan ini saaangat membantu saya..salam kenal yaaa
Izin untuk dijadikan sebagai referensi MK metopen ya, tulisannya sangat membantu. Terima kasih.
izin untuk mengkopy yah. trima kasihsangat membantu
Posting Komentar